Sabtu, 23 Februari 2013

PENELITIAN SEJARAH



PENELITIAN SEJARAH (HISTORICAL RESEARCH)
Penelitian sejarah dapat dilihat dari segi perspektif  sejarah/historis, serta waktu terjadinya fenomena-fenomena yang diselidiki. Banyak ahli yang mempersamakan metode sejarah  dengan metode dokumenter, karena dalam metode sejarah banyak data yang didasarkan pada dokumen-dokumen. Metode sejarah tidak sama dengan metode dokumenter, karena metode dokumenter dapat saja mengenai masalah maslah kini dan tidak perlu mengenai masalah lalu. Penelitian sejarah menggunakan catatan observasi atau pengamatan catatan observasi atau pengamatan orang lain yang tidak dapat diulang-ulang kembali.
  1. 1.    Pengertian Penelitian Sejarah
Sejarawan Inggris E.H. Carr (dalam Gall, Gall & Borg, 2007), telah menjawab pertanyaan “What is history?”. Sejarah adalah suatu proses interaksi yang terus-menerus antara sejarawan dan fakta yang ada, yang merupakan dialog tidak berujung antara masa lalu dan masa sekarang. Artinya sejarah adalah pengetahuan yang tepat terhadap apa yang telah terjadi. Menurut Nevins (1933), sejarah adalah deskrispsi yang terpadu dari kedaan-keadaan atau fakta-fakta masa lampau yang ditulis berdasarkan penelitian serta studi yang kritis untuk mencari kebenaran. Penelitian dengan menggunakan metode sejarah penyelidikan yang kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara cukup teliti dan hati-hati bukti validitas dari sumber sejarah serta interpretasi dari sumber- sumber keterangan tersebut.
Secara umum dapat dimengerti bahwa penelitian sejarah merupakan penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa lampau dan dilaksanakan secara sistematis. Dengan kata lain yaitu penelitian yang bertugas mendeskripsikan gejala, tetapi bukan yang terjadi pada waktu penelitian dilakukan. Penelitian sejarah di dalam pendidikan merupakan penelitian yang sangat penting atas dasar beberapa alasan. Penelitian sejarah bermaksud membuat rekontruksi masa latihan secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, mengverifikasikan serta mensintesiskan bukti-bukti untuk mendukung bukti-bukti untuk mendukung fakta memperoleh kesimpulan yang kuat. Dimana terdapat hubungan yang benar-benar utuh antara manusia, peristiwa, waktu, dan tempat secara kronologis dengan tidak memandang sepotong-sepotong objek-objek yang diobservasi.
Menurut E.H. Carr (dalam Gall, Gall & Borg, 2007), penelitian sejarah sebagai proses sistematis dalam mencari data agar dapat menjawab pertanyaan tentang fenomena  dari masa lalu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari suatu institusi, praktik, tren, keyakinan, dan isu-isu dalam pendidikan. Selain itu Jack. R. Fraenkel & Norman E. Wallen (dalam Yatim Riyanto, 1996: 22), penelitian sejarah adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan kepada masa lalu. Penelitian ini mencoba merenkonstruksi apa yang terjadi pada masa yang lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis agar mampu menggambarkan, menjelaskan, dan memahami kegiatan atau peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu. Sementara menurut Donald Ary dkk (Yatim Riyanto, 1996: 22) menyatakan bahwa penelitian sejarah adalah untuk menetapkan fakta dan mencapai simpulan mengenai hal-hal yang telah lalu, yang dilakukan secara sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam mencari, mengvaluasi dan menafsirkan bukti-bukti untuk mempelajari masalah baru tersebut.
Berdasarkan pandangan yang disampaikan oleh para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian penelitian sejarah mengandung beberapa unsur pokok, yaitu: 1) Adanya proses pengkajian peristiwa atau kejadian masa lalu (berorientasi pada masa lalu); 2) Usaha dilakukan secara sistematis dan objektif; 3) Merupakan serentetan gambaran masa lalu yang integrative anatar manusia, peristiwa, ruang dan waktu; 4) Dilakukan secara interktif dengan gagasan, gerakan dan intuiasi yang hidup pada zamannya (tidak dapat dilakukan secara parsial).
  1. Tujuan  dan Ciri Penelitian Sejarah
Tujuan penelitian sejarah adalah untuk memahami masa lalu, dan mencoba memahami masa kini atas dasar persitiwa atau perkembangan di masa lampau (Jhon W. Best, 1977 (dalam Nurul Zuriah 2005: 52). Sedangkan Donal Ary (dalam Yatim Riyanto 1996: 23) menyatakan bahwa penelitian sejarah  untuk memperkaya pengetahuan peneliti tentang bagaiman dan mengapa suatu kejadian masa lalu dapat terjadi serta proses bagaimana masa lalu itu menjadi masa kini, pada akhirnya, diharapkan meningkatnya pemahaman tentang kejadian masa kini serta memperolehnya dasar yang lebih rasional untuk melakukan pilihan-pilihan di masa kini.
Berikutnya Jack R. Fraenkel dan Norman E. Wellen (Yatim Riyanto 1996: 23) menyatakan bahwa para peneliti pendidikan sejarah melakukukan penelitian sejarah dengan tujuan untuk: 1) Membuat orang menyadari apa yang terjadi pada masa lalu sehingga mereka mungkin mempelajari dari kegagalan dan keberhasilan masa lampau; 2) Mempelajari bagaiman sesuatu telah dilakukan pada masa lalu, untuk melihat jika mereka dapat mengaplikasikan maslahnya pada masa sekarang; 3) Membantu memprediksi sesuatu yang akan terjadi pada masa mendatang; 4) Membantu menguji hipotesis yang berkenaan dengan hubungan atau kecendrungan. Misalnya pada awal tahun 1990, mayoritas guru-guru wanita datang dari kelas menengah ke atas, tetapi guru laki-laki tidak; 5) Memahami praktik dan politik pendidikan sekarang secara lebih lengkap.
Dengan demikian, tujuan penelitian sejarah tidak ldapat dilepaskan dengan kepentingan masa kini dan masa mendatang.  Oleh karena itu beberapa ciri-ciri khas dari metode sejarah adalah sebagai berikut: 1) Metode sejarah lebih banyak menggantungkan diri pada data yang diamati orang lain di masa-masa lampau; 2) Data yang digunakan lebih banyak bergantung pada data primer dibandingkan dengan data sekunder. Bobot data harus dikritik, baik secara internal maupun secara eksternal; 3) Metode sejarah mencari data secara lebih tuntas serta menggali informasi yang lebih tua yang tidak diterbitkan ataupun yang tidak dikutip dalam bahan acuan yang standar; 4) Sumber data harus dinyatakan secara definitif, baik nama pengarang, tempat dan waktu. Sumber tersebut harus diuji kebenaran dan ketulenannya. Fakta harus dibenarkan oleh sekurang-kurangnya dua saksi yang tidak pernah berhubungan.


  1. 3.    Sumber Data pada Penelitian  Sejarah
Sumber dari sejarah yang merupakan data yang digunakan dalam penelitian dengan metode sejarah dapat diklasifikasikan secara bermacam-macam. Antara lain: remain, dokumen, sumber primer, sumber sekunder, materi fisik, materi tulisan dan sebagainya.
  1. 4.    Peranan Hipotesa pada Penelitian  Sejarah
Ada orang yang beranggapan bahwa hipotesa tidak diperlukan dalam penelitian sejarah. Ini tidak benar. Seperti penelitian yang menggunakan metode-metode lain, metode sejarah juga memerlukan adanya hipotesa sebagai jawaban sementara dalam memecahkan masalah. Memang, jika kerja hanya untuk memperoleh catatan-catatan masa lampau untuk kebutuhan masa sekarang, hipotesa tikda diperlukan. Tetapi penelitian yang hanya sekedar mengumpulkan catatan-catatan dan fakta-fakta masa lampau saja, bukanlah penelitian dalam arti yang sesungguhnya, tetapi hanya merupakan sebagian kecil prosedur atau step-step metode ilmiah dalam penelitian-penelitian sejarah. Seperti halnya penelitian-penelitian lain, metode sejarah juga bermaksud untuk menemukan suatu generalisasi yang akan menemukan pengertian-pengertian tentang fenomena-fenomena dengan dimensi waktu, yang mana generalisasi itu mencakup bukan saja masa lampau, tetapi juga tentang masa sekarang dan masa yang akan datang. Karena itu, hipotesa dalam metode sejarah diperlukan sebagai titik tolak dalam memfokuskan serta memandui kerja.
  1. Jenis-jenis Penelitian Sejarah
Penelitian historis banyak sekali macamnya. Tetapi secara umum, dapat dibagi atas empat jenis, yaitu: Penelitian Sejarah Komparatif, Penelitian Yuridis atau Legal, Penelitian Biografis, dan Penelitian Bibliografis.
  1. a.    Penelitian Sejarah Komparatif
Jika penelitian dengan metode sejarah dikerjakan untuk membandingkan faktor-faktor dari fenomena-fenomena sejenis pada suatu periode masa lampau, maka penelitian tersebut dinamakan penelitian sejarah komparatif. Misalnya, ingin diperbandingkan sistem pengajaran di Cina dan Jawa, dan pada masa kerajaan Majapahit. Dalam hal ini, si peneliti ingin memperlihatkan unsur-unsur perbedaan dan persamaan dari fenomena-fenomena sejenis. Atau misalnya seorang peneliti ingin membandingkan usaha tani serta faktor sosial yang mempengaruhi usaha tani dari beberapa negara dan membandingkannya dengan usaha tani Indonesia dalam tahap-tahap trend waktu zaman pertengahan.
  1. b.    Penelitian Yuridis atau Legal
Jika dalam metode sejarah diinginkan untuk menyelidiki hal-hal yang menyangkut dengan hukum, baik hukum formal ataupun hukum nonformal dalam masa yang lalu, maka penelitian sejarah tersebut digolongkan dalam penelitian yuridis. Misalnya peneliti ingin mengetahui dan menganalisa tentang keputusan-keputusan pengadilan akibat-akibat hukum adat serta pengaruhnyha terhadap suatu masyarakat pada masa lampau, serta ingin membuat generalisasi tentang pengaruh-pengaruh hukum tersebut atas masyarakat, maka penelitian sejarah tersebut termasuk dalam penelitian yuridis.
  1. Penelitian Biografis
Metode sejarah yang digunakan untuk meneliti kehidupan seseorang dan hubungannya dengan masyarakat dinamakan penelitian biografis. Dalam penelitian ini, diteliti sifat-sifat, watak, pengaruh, baik pengaruh lingkungan maupun pengaruh pemikiran dan ide dari subjek penelitian dalam masa hidupnya, serta pembentukan watak figur yang diterima selama hayatnya. Sumber-sumber data sejarah untuk penelitian biografis antara lain: surat-surat pribadi, buku harian, hasil karya seseorang, karangan-karangan seseorang tentang figur yang diselidiki ataupun catatan-catatan teman dari orang yang diteliti tersebut.
  1. d.    Penelitian Bibliografis
Penelitian dengan metode sejarah untuk mencari, menganalisa, membuat interpretasi serta generalisasi dari fakta-fakta yang merupakan pendapat para ahli dalam suatu masalah atau suatu organisasi dikelompokkan dalam Penelitian Bibliografis. Penelitian ini mencakup hasil pemikiran dan ide yang telah ditulis oleh pemikir-pemikir dan ahli-ahli. Kerja penelitian ini termasuk menghimpun karya-karya tertentu dari seorang penulis atau seorang filosof dan menerbitkan kembali dokumen-dokumen unik yang dianggap hilang dan tersembunyi seraya memberikan interpretasi serta generalisasi yang tepat terhadap karya-karya tersebut.
  1. Langkah-langkah Penelitian Sejarah
Setelah menentukan topik penelitian selanjutnya meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
  1. a.    Pemilihan Subyek yang akan Diteliti
Pertama yang harus dilakukan adalah menentukan topik penelitian dengan tujuan agar dalam melakukan pencarian sumber-sumber sejarah dapat terarah dan tepat sasaran.Pemilihan topik penelitian dapat didasarakan pada unsur-unsur berikut ini:
  • Bernilai, peristiwa sejarah yang diungkap tersebut harus bersifat unik, kekal, abadi.
  • Keaslian (Orisinalitas), peristiwa sejarah yang diungkap hendaknya berupa upaya pembuktian baru atau ada pandangan baru akibat munculnya teori dan metode baru
  • Praktis dan Efesien, peristiwa sejarah yang diungkap terjangkau dalam mencari sumbernya dan mempunyai hubungan yang erat dengan peristiwa itu.
  • ·         Kesatuan, unsur-unsur yang dijadikan bahan penelitian itu mempunyai satu kesatuan ide.



  1. b.    Heuristik (Pengumpulan Data)
Heuristik merupakan langkah awal dalam penelitian sejarah untuk berburu dan mengumpulkan berbagi sumber data yang terkait dengan masalah yang sedeang diteliti.misalnya dengan melacak sumber sejarah tersebut dengan meneliti berbagai dokumen, mengunjungi situs sejarah, mewawancarai para saksi sejarah.
  1. c.    Kritik (Verifikasi)
Kritik merupakan kemampuan menilai sumber-sumber sejarah yang telah dicari (ditemukan). Kritik sumber sejarah meliputi kritik ekstern dan kritik intern.
  • Kritik Ekstern, kritik ekstern di dalam penelitian ilmu sejarah umumnya menyangkut keaslan atau keautentikan bahan yang digunakan dalam pembuatan sumber sejarah, seperti prasasti, dokumen, dan naskah.Bentuk penelitian yang dapat dilakukan sejarawan, misalnyatentang waktu pembuatan dokumen itu (hari dan tanggal) atau penelitian tentang bahan (materi) pembuatan dokumen itu sndiri.Sejarawan dapat juga melakukan kritik ekstern dengan menyelidiki tinta untuk penulisan dokumen guna menemukan usia dokumen. Sejarawan dapat pula melakukan kritik ekstern dengan mengidentifikasikan tulisan tangan, tanda tangan, materai, atau jenis hurufnya.
  • Kritik Intern, kritik Intern merupakan penilaian keakuratan atau keautentikan terhadap materi sumber sejarah itu sendiri. Di dalam proses analisis terhadap suatu dokumen, sejarawan harus selalu memikirkan unsur-unsur yang relevan di dalam dokumen itu sendiri secara menyeluruh. Unsur dalam dokumen dianggap relevan apabila unsur tersebut paling dekat dengan apa yang telah terjadi, sejauh dapat diketahui berdasarkan suatu penyelidikan kritis terhadap sumber-sumber terbaik yang ada.
  1. d.    Interpretasi (Penafsiran)
Interfretasi adalah menafsirkan fakta sejarah dan merangkai fakta tersebut hingga menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal. Dari berbagi fakta yang ada kemudian perlu disusun agar mempunyai bentuk dan struktur. Fakta yang ada ditafsirkan sehingga ditemukan struktur logisnya berdasarkan fakta yang ada, untuk menghindari suatu penafsiran yang semena-mena akibat pemikiran yang sempit. Bagi sejarawan akademis, interfretasi yang bersifat deskriptif sajabelum cukup. Dalam perkembangan terakhir, sejarawan masih dituntut untuk mencari landasan penafsiran yang digunkan.
  1. e.    Historiografy (Penulisan Sejarah)
Historiogray adalah proses penyusunan fakta-fakta sejarah dan berbagai sumber yang telah diseleksi dalam sebuah bentuk penulisan sejarah. Setelah melakukan penafsiran terhadap data-data yang ada, sejarawan harus sadar bahwa tulisan itu bukan hanya sekedar untuk kepentingan dirinya, tetapi juga untuk dibavca orang lain. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisan nya. Sejarawan harus menyadari dan berusaha agar orang lain dapat mengerti pokok-pokok pemikiran yang diajukan.
Bagan Langkah-langkah Penelitian Sejarah
Bila dilihat dari sifat, dan langkah penelitian sejarah, maka ada 3 (tiga) hal yang menjadi bagian penting, yaitu:
  • Sumber lisan, terbagi atas:
sumber primer à  Jika ada pelaku sejarah yang masih hidup, dapat menceritakan pengalamannya secara langsung, ketika peristiwa sejarah itu terjadi
sumber sekunder à Jika bukan pelaku, tetapi ia menyaksikan saat terjadinya suatu peristiwa sejarah
  • Bukti, adanya kenyataan sejarah
  • Fakta, hipotesa, kesimpulan dari penyelidikan dokumen-dokumen dan sumber sejarah, masih perlu kajian dan penelitian lebih lanjut
  1. 7.    Contoh Penelitian Sejarah
Judul : 
Penelurusan komunisme di Indonesia Tahun 1945 hingga tahun 1965.
Perumusan masalah : 
Apakah komunisme yang ada di masyarakat Indonesia merupakan warisan penjajah atau kebudayaan asli ?
Heuristik (Pengumpulan Data)
Langkah awal dalam penelitian ini berburu dan mengumpulkan berbagi sumber data yang terkait dengan masalah yang sedang diteliti, misalnya dengan melacak sumber sejarah komunis di Indonesia dengan meneliti berbagai dokumen, mengunjungi situs sejarah, mewawancarai para saksi sejarah.
Kritik (Verifikasi)
Kemampuan menilai sumber-sumber sejarah mengenai komunis di Indonesia yang telah dicari (ditemukan). Kritik sumber sejarah meliputi kritik ekstern dan kritik intern.
Interpretasi (Penafsiran)
Menafsirkan fakta mengenai komunis di Indonesia dan merangkai fakta tersebut hingga menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal. Fakta yang ada ditafsirkan sehingga ditemukan struktur logisnya berdasarkan fakta yang ada, untuk menghindari suatu penafsiran yang semena-mena akibat pemikiran yang sempit.
Historiografy (Penulisan Sejarah)
Proses penyusunan fakta-fakta sejarah komunis di Indonesia dan berbagai sumber yang telah diseleksi dalam sebuah bentuk penulisan sejarah komunis di Indonesia. Perlu dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisannya, serta  harus menyadari dan berusaha agar orang lain dapat mengerti pokok-pokok pemikiran yang diajukan.
Pengumpulan data : 
Analisis dokumen, wawancara dari sumber primer dan sumber sekunder
Analisis data :
Cenderung melibatkan analisis yang logis, bukan analisis statistika, kalau pun perlu statistika hanya sebatas statistic deskriptif
Kesimpulan :
Misalnya, tidak benar bahwa komunisme merupakan budaya warisan penjajah yang menular pada bangsa kita.

Sabtu, 15 Desember 2012

INDUK ORGANISASI OLAHRAGA NASIONAL DAN INTERNASIONAL



NAMA-NAMA INDUK ORGANISASI NASIONAL DAN INTERNASIONAL

A.  NAMA-NAMA INDUK ORGANISASI OLAHRAGA NASIONAL
1. FASI                         : Federasi Aero Sport Indonesia
2. IKASI                       : Persatuan Anggar Seluruh Indonesia
3. PASI                         : Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
4. PERBASASI             : Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia
5. PORDASI                : Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia
6. PORLASI                 : Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia
7. POBSI                      : Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia
8. PABBSI       
            : Persatuan Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia
9. PERBASI                  : Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia
10. PBVSI                     : Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia
11. PBI                         : Persatuan Boling Indonesia
12. PBSI                       : Persatuan Bulutangkis Seluru
h Indonesia
13.PERCASI                : Persatuan Catur Seluruh Indonesia
14. PODSI                   : Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia
15. PDBI                      : Persatuan Drum Band Indonesia
16. PGI                         : Persatuan Golf Indonesia
17. PGSI                      : Persatuan Gulat Amatir Seluruh Indonesia
18.
PJSI                         : Persatuan Judo Seluruh Indonesia
19. FORKI                   : Federasi Olahraga Karate-do Indonesia
20. GABSI                   : Gabungan Bridge Seluruh Indonesia
21. PERKEMI               : Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia
22. KORI                     : Kesehatan Olahraga Republik Indonesia
23. PLBSI                     : Persatuan Liong & Barongsai Seluruh Indonesia
24. PERBAKIN            : Persatuan Menembak dan BerburuIndonesia
25. IMI                         : Ikatan Motor Indonesia / IMI
26. PRSI                       : Persatuan Renang Seluruh Indonesia / PRSI
27. BPOC                    : Badan Pembina Olahraga Cacat / BPOC
28. BAPOR KORPRI  : Badan Pembina Olahraga Korps Pegawai Republik Indonesia
29. BAPOMI                : Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia
30. BAPOPSI               : Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia
31. ISSI                         : Ikatan Sport Sepeda Indonesia
32.
PERWOSI             : Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia
33. PERPANI               : Persatuan Panahan Indonesia
34. FPTI                       : Federasi Panjat Tebing Indonesia
35. IPSI                          : Ikatan Pencak Silat Indonesia
36. PSSI                        : Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia
37. persani                  : Persatuan Senam Indonesia
38. PSTI                       : Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia
39. PSSI                        :  Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
40. PERSEROSI           : Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia
41. PSASI                     : Persatuan Ski Air Seluruh Indonesia
42. IODI                      : Ikatan Olahraga Dansa Indonesia
43. PSI                         : Persatuan Squash Indonesia
44. TI                           : Taekwondo Indonesia
45. KODRAT              : Keluarga Olahraga Tarung Derajat
46. PELTI                     : Persatuan Tennis Lapangan Seluruh Indonesia
47. PTMSI                    : Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia
48. PERTINA              : Persatuan Tinju Amatir Indonesia
49. SIWO PWI            : Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia
50. WI                         : Wushu Indonesia  
51.PHSI                       : Persatuan Hockey Seluruh Indonesia        
51.PORTELASI           : persatuan Olahraga Terbang Layang Seluruh Indonesia 
51. LSI                        : liga Sofbol Indonesia 

  
B.   NAMA-NAMA INDUK ORGANISASI OLAHRAGA INTERNASIONAL

1. FIBA                         : Federation International de Basketball Amateur
2. FIFA                         : Federation of International Football Association
3. FIG                          : Federation International de Gymnastique
4. IAAF                        : International Amateur Athletic Federation
5. IABA                       : International Amateur Boxing Association
6. IBF                           : International Badminton Federation
7. IBF                           : International Boxing Federation
8. ILTA                        : International Lawn Tennis Association
9. ISF                           : International Softball Federation
10. ITTF                      : International Table Tennis Association
11. IVBF                      : International de Volley Ball Federation      
12. IYRU                     : International Yacht Racing Union
13. OPBF                     : Orient Pasific Boxing Federation
14. WBA                     : World Boxing Association
15. WBC                     : World Boxing Commission
16. WBF                      : World Boxing Federation
17. WBO                    : World Boxing Organization


C.  NAMA-NAMA PESTA OLAHRAGA INTERNASIONAL

1. FIFA.
Tidak ada yang lebih besar dari induk organisasi olahraga sepak bola yang lebih tua dan besar selain FIFA, Federation International of Football Association. Berdirinya induk olahraga ini bertujuan untuk menjadi satu wadah yang terorganisir yang dapat memantau perkembangan keolahragaan dunia khusus cabang sepak bola.
Ditemukan di kota Paris tanggal 21 Mei 1904 menggunakan nama dalam ejaan bahasa Perancis dengan mengangkat Robert Guerin sebagai presiden pertamanya. Empat tahun setelah kelahirannya, FIFA sudah menggelar kompetisi debut akbarnya pada Olimpiade tahun 1908 di London, Inggris. Dan seiring dengan pertumbuhannya sepanjang perang dunia, segala atribut FIFA saat ini berada di Musium Sepakbola Nasional di Inggris
2. FIA
Sejak kelahiran pada tahun 1904, Federation Internationale de I’automobile (FIA) telah mendedikasikan kebijakannya untuk mengkoordinir segala sesuatu yang berhubungan dengan organisasi motor dan peminatnya di seluruh dunia.
Induk organisasi non-profit ini telah berasosiasi dengan lebih dari 222 organisasi motor di lebih dari 130 negara di 5 benua. Dan beranggotakan tidak kurang dari 100 juta pemain motor dan kerabatnya.
Dan semua atribut yang dimilikinya, organisasi ini sibuk mempromosikan berbagai masalah keselamatan dan keamanan olahraga cabang ini.
3. IBF

International Badminton Federation (IBF) didirikan pada tahun 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada tahun 1936. Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006, usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation menjadi Badminton World Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi yang hadir.
4. FINA
Federasi Renang Internasional (Fédération Internationale de Natation, disingkat FINA) adalah induk organisasi internasional olahraga renang. Organisasi ini diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).[1] Selain renang, FINA juga merupakan induk organisasi internasional polo air, selam, renang indah, dan renang perairan terbuka. Markas besar FINA berada di Lausanne, Swiss. Induk organisasi olahraga renang, renang perairan terbuka, selam, polo air, dan renang indah di setiap negara dan teritori berhak menjadi anggota FINA.
Selain mengadakan kejuaraan internasional dan regional, FINA berusaha memajukan olahraga renang di seluruh dunia, antara lain dengan menambah jumlah fasilitas olahraga renang. FINA bertugas membuat peraturan internasional untuk kejuaraan renang, renang perairan terbuka, selam, polo air, dan renang indah.
5. ISF
Federasi Sofbol Internasional. Badan inilah yang akhirnya membuat peraturan-peraturan yang menyangkut permainan olahraga sofbol yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada saat ini. Naskah aslinya tertulis dalam bahasa Inggris, dan diterjemahkan oleh negara-negara anggotanya.
Terbentuknya Federasi Sofbol Internasional itu, maka memungkinkan diadakannya pertandingan antar negara yang bersifat internasional. Kemudian diselenggarakan kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.
Kejuaraan Internasional Sofbol paling bergengsi saat ini adalah Kejuaraan Sofbol Dunia (World Cup of Softball) yang diselenggarakan oleh Amateur Softball Association dibawah naungan International Softball Federation. Negara-negara anggota ISF yang memasuki babak kualifikasi tiap tahun mengirimkan kontingennya untuk bertanding. Setalah lolos kualifikasi, sejumalah 6 negara akan bertanding satu sama lain (5 pertandingan). Dan 2 tim terbaik akan bertanding untuk memperebutkan posisi juara one-game-winner-take-all championship.

D.  NAMA-NAMA PESTA OLAHRAGA NASIONAL
  1. PON
PON adalah pesta olahraga nasional di Indonesia yang di adakan setiap empat tahun sekalidan diikuti seluruh provinsi di Indonesia.